hosting

Psikologi Warna Dalam Desain Grafis yang Sebaiknya Kita Tahu

Psikologi Warna Dalam Desain Grafis - Setiap warna memiliki makna, arti warna warna (merah, oranye, kuning, biru, hijau, hitam, putih, coklat, pink, ungu) dapat dikaitkan dalam ilmu psikologi untuk menjelaskan karakter seseorang berdasarkan warna kesukaan.

Perlu kita sadari warna adalah anugerah Tuhan yang begitu indah, tercipta di dunia yang sebagai perhiasan. Gak terbayang kan, gimana jadinya kalau dunia ini tidak ada warna-warna yang ada seperti saat ini.

Psikologi Warna Dalam Desain Grafis

Psikologi Warna Dalam Desain Grafis

Warna merupakan elemen yang paling dominan dan juga aspek yang paling relatif dalam desain dan kehidupan. Persepsi terhadap warna melibatkan respon psikologi dan fisologi manusia. Apabila ditinjau dari psikologis atau emosi manusia, makna dan arti warna-warna yang ada itu bisa menunjukan kesan perasaan akan sesuatu, objek, cahaya, mata dan otak terlibat dalam proses sensasi dan persepsi yang kompleks.

Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur, warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna dapat mempengaruhi kelakuan dan memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

Dari penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa selain hanya dapat dilihat dengan mata, ternyata warna bisa menyampaikan pesan untuk mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

Arti dari setiap warna dari segi emosi ini pun sudah pernah diteliti sejak dulu. Seperti Lois B.Wexner (1954) sudah pernah melakukan penelitian tentang keterkaitan warna dengan suasana hati (mood). Bahkan Psikolog Amerika, Frank H. Mahnke (1996) juga pernah memimpin eksperimen tentang keterkaitan warna dengan emosi (UK Essays Film Studies: 2015).

Penerapan warna misalnya dalam pembutan logo pada suatu perusahaan, pengolahan warna menggunakan ilmu psikologi agar logo yang dihasilkan bisa menyampaikan pesan tersembunyi dari perusahaan itu, sekaligus menggambarkan brand yang kuat untuk konsumen.

Contoh yang lainnya adalah pada iklan, selain grafik dan scene yang bagus, pemilihan warna adalah hal mendasar yang menjadi bahan pertimbangan. Warna adalah aura yang menjelaskan karakter dari suatu objek maupun subjek, bisa benda bisa berupa sifat, yang berkaitan dengan sifat adalah kepribadian seseorang berdasarkan warna kesukaan.

Kelompok Warna (Color Group)
Kelompok warna dibagi atas 2 dasar kelompok makna warna, yaitu warna hangat dan warna dingin.
Warna hangat:warna hangat ini terdiri dari warna oranye, merah, emas dan coklat.

Terkait dengan cahaya matahari. Warna hangat bisa membuat objek terlihat berat dan padat. Warna hangat terlihat jauh di depan.

Warna dingin: warna dingin terdiri dari biru muda, hijau dan ungu. Identik dengan awan, salju dan bayangan tergelap malam hari. Warna dingin bisa membuat objek terlihat terang dan segar. Warna dingin terlihat jauh di belakang.

Warna hangat juga bisa melompat dari warna dingin yang sudah memudar. Jika kita ingin membangun kedalaman ilusi, kita bisa meletakan objek warna hangat di latar depan (foreground) dan objek warna yang lebih dingin diletakan di latar belakang (background)

Jadi seorang desainer grafis tidak boleh sembarangan dalam menentukan warna dalam setiap karya atau desainnya. Karena ternyata warna juga memiliki psikologi seperti yang ada dalam artikel tersebut di atas.
Latest
Previous
Next Post »